2017/06/11

Tim Jaguar dan Tren Penggunaan Nama Hewan

Disclaimer: Banyak opini pribadi di sini, berdasarkan pengamatan. Bagi yang memiliki data yang lebih akurat mungkin bisa dibagi untuk ditambahkan di tulisan di bawah ini.

Ada beberapa tim khusus di beberapa polres yang memiliki nama hewan: Tim Jaguar di Depok, Tim Viper di Tangerang Selatan, Tim Elang di Kota Tangerang, dan Tim Cobra di Bekasi.

Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah instrumen utama penegakan hukum di Indonesia. Sistem di negara ini, kepolisian hanya ada satu: Polri itu sendiri. Kepolisian Daerah (Polda), Kepolisian Resort (Polres), Kepolisian Sektor (Polsek), atau variannya, adalah subunit di bawah Polri. Kapolda tidak bertanggung jawab kepada gubernur, juga kapolres tidak bertanggung jawab kepada bupati atau wali kota, melainkan bertanggung jawab ke atasannya di kepolisian.

Hal ini berbeda dengan, misalnya Amerika Serikat, yang memiliki kepolisian yang bertanggung jawab kepada pemerintah sipil di wilayah masing-masing. Polisi di negara bagian biasanya untuk mengatur lalu lintas jalan raya antar-negara bagian atau dalam negara bagian. Untuk penyelidikan kriminal umum biasanya dilakukan oleh kepolisian kota. Pemerintah nasional/federal memiliki beberapa penegak hukum seperti FBI, DEA, USMS, yang biasanya fungsinya spesifik.

Karena sistem kepolisian yang terpusat, kepolisian daerah tertentu hanya bisa melakukan koordinasi dengan kepala daerahnya untuk meningkatkan keamanan. Kapolres tidak dapat diperintah oleh walikota atau bupati. Misalnya pembentukan Tim Jaguar, tidak mungkin atas perintah Wali Kota Depok, paling jauh adalah saran dari yang bersangkutan.

Tim Jaguar adalah singkatan dari Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan. Nama yang agak aneh. Ketika mendengar frasa itu, orang bisa saja berpikir malah tim itu penjaga anti-kerusuhan atau malah mendukung kerusuhan. Ya, apalah sebuah nama. Tim ini sohor salah satunya karena program semacam reality show di NET berjudul 86. Di sana tim ini lebih banyak membubarkan atau mencegah aksi tawuran.

Ada beberapa kejanggalan dari tim ini. Pertama, penggunaan senjata laras panjang. Aktivitas dari tim ini hanya patroli biasa pada malam hari di kota biasa. "Lawan" dari mereka adalah anak remaja atau dewasa muda yang melakukan tawuran, atau paling parah begal, bukan seseorang yang memiliki senjata api untuk melawan. Ya, tetap ada kemungkinan, tetapi sangat kecil. Jarang sekali polisi menggunakan assault rifle (senapan serbu) atau sub machine gun. Penggunaan senjata itu paling tidak untuk anti-teror atau penjagaan bangunan/orang penting, bukan untuk patroli biasa.

Kedua, ada sedikit abuse of power. Ada di beberapa episode 86, Tim Jaguar memaksa untuk mengakses smartphone yang merupakan properti pribadi, atau dompet, tanpa surat-surat yang mendukung pemeriksaan itu.

Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, tim semacam ini ada pada municipal police (bisa city, town, village, yang memang setara dengan polres) dan serupa dengan gabungan antara special operation police (SWAT atau variannya), patrol police, dan anti-gang task force. Mirip dengan SWAT karena kompetensinya cukup tinggi, paling tidak yang diberitakan oleh media, dibanding polisi biasa dan memiliki peralatan yang mirip dengan SWAT. Mirip polisi patroli karena memang tugas mereka hanya itu, bukan anti-teror atau penjagaan VVIP atau bangunan penting. Mirip anti-gang task force karena yang disasar adalah remaja yang mirip dengan gang di AS, hanya saja tidak menggunakan senjata api.

Bagaimanapun juga, Tim Jaguar memiliki popularitas yang tinggi. Polres di kota satelit lainnya pun membentuk tim yang mirip tupoksinya: ada Tim Viper di Tangerang Selatan, Tim Elang di Kota Tangerang, dan Tim Cobra di Bekasi. Berdasarkan berita yang beredar, ketiga tim ini tidak jauh berbeda baik tugas maupun perlengkapannya. Tidak jelas apakah tingkat kejadian tawuran atau pembegalan oleh geng motor tidak jauh berbeda dengan Depok atau bagaimana. Semoga pembentukan tim ini bukan sekadar ikut-ikutan, tetapi memang ada kebutuhan untuk membentuk tim khusus. Sudah tentu, seharusnya polres tidak menyalin persis apa yang ada di Tim Jaguar. Misalnya salah satu kota memiliki tingkat curanmor yang jauh lebih tinggi dari kota lain baik angka absolut maupun persentasenya. Bisa saja dibentuk tim khusus yang melakukan patroli seperti Tim Jaguar, tetapi kompetensi dan perlengkapan sedikit berbeda.